Postingan

Menampilkan postingan dari April 1, 2021

Penjelasan Adat Istiadat Pengantin Suku Bugis Serta Bawaannya, Wala Suji

Gambar
  SEJARAH & SAINS, www.news-pengetahuan.blogspot.com  - Yaitu Lawa Suji Atau Wala Suji  dan Sompa Atu Pangolo  Lawa Suji dan Wala Suji  Lawa Suji Adalah Sebuah Anyaman Yang Terbuat Dari Bambu Yang Berbentuk Persegi Empat "Sulapa' Eppa" Di Mana Itu Melambangkan Ke-4 Unsur Bumi Yaitu : Air, Tanah, Udara, Dan Api. Dan Juga Melambangkan Dari Ke-4 Penjuru Angin Yang Masing-Masing Mempunyai Nilai, Nila-Nilai Tersebut adalah  1. Nilai Intelektualitas (Acca), 2. Nilai Keberanian (warani),  3. Jujur (lempu) dan 4. Kaya (sugi). Lawa Suji Sendiri Berasal Dari Bahasa Bugis Yaitu : Lawa = Penghalang/Pembatas/Pagar, dan Suji Putri, Jadi Lawa Suji Dapat Di Artikan Sebagai Penghalang atau Pembatas Putri. Lawa Suji Sendiri Biasanya dibuat menjadi Baruga, Lamming, dan  wala suji (Erang-Erang), yang di ikutkan dalam prosesi upacara pernikahan yang Di Isi Dengan 7 Macam Buah-buahan.  Yang Masing-Masing Mempunyai Makna Tersendiri. Berikut Isi Dan Pembahasan Wala Suji (Erang-Erang) : 1. Pa

SYAIKH AMMAR BUGIS, PENAKLUK KEMUSTAHILAN

Gambar
  Adalah Syaikh Ammar Bugis, pria lumpuh berdarah Makassar yang lahir di Amerika Serikat, 22 Oktober 1986.  Nama Bugis diambil dari nama kakek buyutnya yang berasal dari Sulawesi, Syeikh Abdul Muthalib Bugis. Beliau hijrah dari Sulawesi ke Mekkah dan mengajar Tafsir di Masjidil Haram.   Syaikh Ammar lumpuh total sejak usia 2 bulan, hanya mata dan mulutnya yang masih berfungsi, walau nada bicaranya agak tidak jelas. Itu semua tak mengurangi semangatnya untuk hidup dan berarti. Syeikh Ammar yang kelahiran Amerika Serikat sejak lahir sudah dalam keadaan cacat. Tidak ada anggota tubuh yang bisa digerakkan kecuali mulut dan mata.  Dokter Amerika sendiri ketika kelahiran beliau bahkan menyampaikan bahwa paling sang bayi (beliau) bisa hidup hingga usia 8 tahun saja. Namun atas Qudratullah jua lah, hingga tua seperti sekarang beliau masih hidup bahkan lebih unggul hidupnya dari kita yang tidak cacat secara fisik.   Cacat tidak menghalangi beliau untuk menuntut ilmu dan bersekolah hingga kuliah

Kisah Sejarah Singkat Andi Mappanyukki

Gambar
                 Penulis: Yuddin, S.Pd Dirilis Oleh: Muh Yunus Editor: Muh Oleh: Fb/Dien Seni SEJARAH DAN SAINS -  Setelah Perang Bone (Rumpa'na Bone) pada tahun 1905, selama 26 tahun Bone tidak punya Raja karena dikuasai oleh Belanda. Nanti pada tahun 1930, Ketua Dewan Hadat Tujuh yang pada waktu itu dijabat oleh La Maddusila menyampaikan kepada  Puangta Andi Mappanyukki  bahwa, atas nama rakyat Bone meminta kepada Andi Mappanyukki agar bersedia menjadi Mangkau ri Bone.  Andi Mappanyukki menerima tawaran itu dengan ketentuan, semua benda-benda pusaka Kerajaan Bone yang diambil oleh pemerintah Belanda pada saat La Pawawoi Karaeng Sigeri  ditangkap lalu diasingkan ke Bandung, harus dikembalikan ke Kerajaan Bone. Benda-benda Kerajaan tersebut sangat berharga dan dibutuhkan dalam pemerintahan Kerajaan, karena dianggap sumber Legitimasi pengukuhan jabatan seorang Raja.  Benda-benda Pusaka Kerajaan Bone tersebut, yaitu : 1. Keris, Tappi La Makkawa 2. Pedang, Kalewang La Teariduni 3. Sem