Penjelasan Adat Istiadat Pengantin Suku Bugis Serta Bawaannya, Wala Suji

 

SEJARAH & SAINS, www.news-pengetahuan.blogspot.com - Yaitu Lawa Suji Atau Wala Suji  dan Sompa Atu Pangolo  Lawa Suji dan Wala Suji 

Lawa Suji Adalah Sebuah Anyaman Yang Terbuat Dari Bambu Yang Berbentuk Persegi Empat "Sulapa' Eppa" Di Mana Itu Melambangkan Ke-4 Unsur Bumi Yaitu : Air, Tanah, Udara, Dan Api. Dan Juga Melambangkan Dari Ke-4 Penjuru Angin Yang Masing-Masing Mempunyai Nilai, Nila-Nilai Tersebut adalah 

1. Nilai Intelektualitas (Acca), 2. Nilai Keberanian (warani), 
3. Jujur (lempu) dan 4. Kaya (sugi).

Lawa Suji Sendiri Berasal Dari Bahasa Bugis Yaitu : Lawa = Penghalang/Pembatas/Pagar, dan Suji Putri, Jadi Lawa Suji Dapat Di Artikan Sebagai Penghalang atau Pembatas Putri. Lawa Suji Sendiri Biasanya dibuat menjadi Baruga, Lamming, dan  wala suji (Erang-Erang), yang di ikutkan dalam prosesi upacara pernikahan yang Di Isi Dengan 7 Macam Buah-buahan. 

Yang Masing-Masing Mempunyai Makna Tersendiri. Berikut Isi Dan Pembahasan Wala Suji (Erang-Erang) :
1. Panasa (Nangka).
2. Loka (Pisang).
3. Panreng (Nenas).
4. Tebbu (Tebuh).
5. Kaluku (Kelapa).
6. Sala' (Salak).
7. Buah Ta' (Lontar).
Maknah Dalam Bahasa Bugis :  Mamminasa Wa'Lokka Matunrung Pada Cenninna Tebbue Nennia Lunra'na Kalue, Benengngengngi Baja Sangngadie Engka Tassalanna Botting Uruanewe Ri Lawai Nasaba Kawa-Lawa Pappoji Na Engka Tang padatanna Batanna Bua Ta' Angkenna Tiwi Botting Uruanewe.

Tinkatan Sompa Atah Mahar di Sulsel Menurut Tingkat Derajat atau Tahta. Wanita dan Isi Pangolo Sompa:

Dahulu kala sompa disebut sunrang atau sunreng dalam bahasa Indonesia disebut Mahar. Diberikan menurut derajat-derajat sosial gadis yang dipinang itu.



Selanjutnya diperhitungkan de­ngan sangat teliti, karena sangat menyangkut tentang derajat sosial kekelu­arganya. Garis besar dari keadaan itu diikuti  juga sampai saat ini, walaupun tidak diperhitungkan teliti dahulu kala. 

Adapun tingkat-tingkat sunrang Atau Sunreng (Sompa):

A. Makassar/Gowa.
(patroon orang Makssar). Sunrang tertinggi yang berlaku bagi anak ti'no adalah 80 reala, di bawah itu berlaku bagi anak karaeng adalah 40, 44, dan 28 real sesuai tingkat derajatnya, untuk tu baji' adalah 20 atau 16 real sedangkan untuk tu samara' adalah 14 real.

B. Luwu.
Terdapat tingkat Sunreng/Sompa sebagai berikut :
1. Sompa To Selli hanya pernah terjadi bagi pengantin To Manurung, jumlah maharnya 100 kati emas atau 8000 real.

2. Sompa To Le'ba, di berikan kepada pengantin perempuan anak raja penuh dari Datu Luwu, jumlah maharnya 50 kati emas atau 4000 real.

3. Sompa To Luwu, di berikan kepada anak bangsawan luwu dengan jumlah mahar 10 kati emas di tambah 10 Tai' atau 880 real.

4. Sompa Ujung Aju, di berikan kepada anak-anak bangsawan dengan penyederhanaan dengan perhitungan bulat 880 real.

Sejak tahun 1875, bagi bangsawan dan to deceng, sunrang itu tidak lebih dari 3 kati emas atau 264 real, selanjutnya di biasakan sampai sekarang sunrang itu sebesar 88 real saja, bagi bukan bangsawan hanya 44, 22, atau 20 real.

C. Tellum Poccoe. Bone, Soppeng, dan Wajo

1. Sompa Bocco, di berikan kepada putri raja yang memegang kekuasaan kerajaan, jumlah sunrang/Sompa adalah 14 kati doi lama, nilai 1 kati doi lama adalah 88 real + 8 oang + 8 doi' bersamaan itu di serahkan pula seekor kerbau dan seorang ata (budak), kecuali wajo budak di tiadakan.

2. Sompa ana' Bocco, di berikan kepada putri raja atau anak bangsawan tinggi jumlah maharnya adalah 7 kati doi lama.

3. Sompa Kati, di berikan kepada putri raja bawahan/palili, dengan jumlah mahar sebesar 1 kati doi lama setara 88 real + 8 oang + 8 doi dan  seorang ata/budak.

4. Sompa Ana' Mattola, di berikan kepada Putri Mattola dengan jumlah 3 kati doi lama.

5. Sompa Rajeng, di berikan kepada putri Rajeng dengan jumlah 2 kati doi lama 176 real. 

6. Sompa Cera' Sawi, di berikan kepada anak Cera' Sawi dengan jumlah 1 kati doi lama atau 88 real.

7. Sompa To Deceng, di berikan kepada anak to deceng sebesar 1/2 kati atau 44 real.

8. Sompa To Maradeka, di berikan kepada anak To Maradeka sebesar 1/4 kati doi lama atau 22 real.
1 kati=600 gram jadi 100 kati=6.000 gram, harga emas sekarang sekitar Rp 636.679/gram jadi total Rp 3,82 Milyar Dan 80 Real setara 1 kati Emas,
Demikianlah pembahasan tentang tingkatan Sompa (mahar) di sulawesi selatan, dan itu belum termasuk Uang Panai' karena Sompa dan uang Panai berbeda dan perhitungannya pun juga berbeda.



PANGOLO SOMPA:
Dalam upacara pernikahan adat bugis di kenal dengan adanya sebuah Sompa atau Pangolo Sompa, napemaliang to matoae riolo narekko menrekki mappabotting na de'na di tiwi pangolo sompae yang di mana Pangolo Sompa ini berfungsi sebagai penyampai/pengganti bicara mempelai pria kepada mertuanya, Isi Pangolo Sompa terdiri dari 6 macam benda yaitu :
1. Penne tana. = Piring tanah
2. Berre/Werre = Beras
3. Kana-kana silaibineng = Boneka kecil sepasang
4. Bunga Parenreng = Bunga Parenreng
5. Jarum
6. Aju Cenning = Kayu manis
Fungsi/makna dari penne tana yaitu sebagai simbol harta yang di bawa oleh si pria jadi jikalau mertua dari mempelai pria berkata "aga muatu mu engka...? tettana si cippemu to Magi na iko melo maddacco-dacco mangatoro na warang parang mu pole-polei. Jadi di sini minimal tanah sepotong/si cippe dari mempelai pria tadi adalah piring tanah itu jadi berhaklah sang pria untuk mengatur kehidupan rumah tangganya sendiri. Kemudian berre/werre merupakan pappanre manu-manu parakuseng na magala moni manu parakuseng na tabbukka okina to mabbedda'e jadi Berre/werre pangolo sompae merupakan cenning rara. Kemudian selanjutnya naiya bunga parenrengnge mamminasani botting uruanewe renreng ana uruane na makkunrai na maciru atinna pada jarungnge na macenning pada aju cenningnge.

Catatan: Ana ti'no atau matasa'  artinya ..ibu dan bapaknya datu ( Raja' ) Samara' atau mareka adalah orang biasa ( bukan budak ) Lain mahar ( sompa ) lain pula sompa kati 

Selain budak biasa juga di beri tanah kebun atau sawah dll.

Luar biasa, sangat menarik. Adat tradisi Budaya Nusantara. Tetapi yang mengenai Tingkatan Mahar, kalau di Yogyakarta, sudah tidak ditentukan besarannya dalam Rupiah, maupun emas. Tapi berdasarkan Keikhlasan dan Kemampuan dari pihak lelaki.
Yang diutamakan Cinta Tulus Suci yang Direstui oleh Kedua Belah Pihak. Sedangkan untuk acara Pesta Pernikahan akan dilakukan jika mempunyai Kemampuan secara Finansial. Inti dari pernikahan Adalah Ijab Kabul di KUA atas dasar kedua orang tua. 

Bone, 2 April 2021

Penulis: Kembar Gas
Dirilis Oleh: Muh Yunus 
Editor: Muh

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Raja Bone Ke - 13, Sepenggal Silsilah Keturunan Arung Pasempe Mangkau Puangta La Maddaremmeng Matinroe Ri Bukaka

Ini Makna Kata "BONE" Menurut Bahasa Bugis

Ini Kesaksian Pedang Zulfiqar, Lafatta Illa Ali Wa La Saifa Illa Dzulfiqar

Akhir Perang Bone, Gugurnya Petta Pongawae - Arung Pone La Pawawoi Di Tawan Belanda

Badik, Sitobo Lalang Lipa Atau Tikam Menikam Dalam Satu Sarung

Kisah Sejarah Singkat Andi Mappanyukki

Dari Tanah Wajo Menuju Inrapura

Beranda: Artikel Sejarah Suku Bugis

Tugu Merdeka Watampone, Riwayatku Dulu