Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2021

Badik, Sitobo Lalang Lipa Atau Tikam Menikam Dalam Satu Sarung

Gambar
Terletak sebelah utara kabupaten Bantaeng, tepatnya daerah biasa kita kenal dengan nama Banyorang kecamatan Tompobulu. Dahulu kala ada kebiasaan atau adat masyarakat Banyorang yang biasa di sebut dengan "Sitobo' Lalang Lipa" kebiasaan ini dilakukan untuk memilih siapa yang paling kuat dan berhak memimpin rakyat Banyorang. Maka muncullah seorang yang sangat santun dalam setiap kelakuannya, beliau bernama Karaeng Baso Kimbannong, beliau juga manusia yang sangat cerdik, karena kecerdikannya itu maka beliau memimpin rakyat Banyorang. Singkat cerita, waktu itu di mulailah kegiatan tersebut dimana beliau salah satu dari petarung Sitobo Lalang Lipa.Maka masuklah kedua petarung ke dalam liang yang bentuknya melingkar seperti sumur, mereka memakai satu sarung berdua dan di lengkapi dengan senjata tajam tradisional yang biasa di sebut dengan Badik. Tak lama kemudian mereka berdua di naikkan ternyata hasilnya seri, mereka berdua sama-sama terluka.  Selanjutnya petarung yang kedua ya

Ini Kesaksian Pedang Zulfiqar, Lafatta Illa Ali Wa La Saifa Illa Dzulfiqar

Gambar
  Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu...   Sejarah mencatat bahwa senjata Pedang pertama muncul selama Zaman Perunggu. Pedang itu awalnya terbuat dari hasil penempaan tembaga dan ditemukan di situs Harappa di Pakistan. Pada Abad Pertengahan, pedang besi dan baja diproduksi secara massal dan digunakan dalam pertempuran. Tentara mulai dilatih dalam ilmu pedang dan siap untuk pertempuran. Itu adalah saat-saat sebelum artileri berkekuatan tinggi merajai pertempuran. Selama masa itu dalam sejarah, semua jenderal kerajaan, raja, dan kaisar memiliki pedang pribadi. Senjata-senjata ini dibuat oleh pembuat pedang terhebat saat itu. Banyak manuskrip sejarah mendokumentasikan peristiwa-peristiwa seputar pedang legendaris. Salah satunya adalah Pedang Dzulfiqar.     Lafatta Illa Ali Wa La Saifa Illa Dzulfiqar.   Pernah denger ungkapan Ini melalui beberapa website?.   Pedang Dzulfiqar, yang Dari segi bahasa, nama Zulfikar ditengarai berasal dari kata fiqār yang artinya “pembedaan atau pembagia

Dasyatnya Do'a, Desmond Doss Tentara Berperang Bersenjatakan Dengan Doa

Gambar
  SEJARAH SAINS DUNIA - Sebagai seorang prajurit perang, Doss terbilang unik dan aneh. Dia sama sekali tak pernah menembakkan pistol meski berada di tengah perang yang berkecamuk. Hal ini dia lakukan sebagai seorang Kristen yang taat dengan aturan agama yang melarang penggunaan senjata. Awalnya Doss mendaftarkan diri menjadi anggota Angkatan Darat AS karena timbul rasa kewajiban melayani. Meski begitu siapa yang sangka prajurit tanpa senjata ini justru menjadi pahlawan saat medan pertempuran Amerika melawan Jepang tengah bergelora penuh dengan cucuran darah. Seperti disampaikan oleh Terry Benedict yang mengenal Doss, mengatakan bahwa Doss adalah sosok yang rendah hati dan bersahaja, namun dia penuh cinta. Berkat jasanya di medan perang, Doss bahkan menerima penghargaan paling bernilai dari pemerintah yaitu Medal of Honor (Medali Kehormatan). Pengabdian Doss sebagai ahli medis bagi rekan-rekannya di medan perang begitu bernilai. Dalam pertempuran yang terjadi di Okinawa itu, Doss berhas

Ini Makna Kata "BONE" Menurut Bahasa Bugis

Gambar
                      Gambar Umum:  Arung Palakka   BONE, news-pengetahuan.blogspot.com - Bone dahulu disebut TANAH BONE. Berdasarkan LONTARA bahwa nama asli Bone adalah PASIR, dalam bahasa bugis dinamakan Bone adalah KESSI (pasir). Dari sinilah asal usul sehingga dinamakan BONE. Adapun bukit pasir yang dimaksud kawasan Bone sebenarnya adalah lokasi Bangunan Mesjid Raya sekarang ini letaknya persis di Jantung Kota Watampone Ibu Kota Kabupaten Bone tepatnya di Kelurahan Bukaka. Kabupaten Bone adalah Suatu Kerajaan besar di Sulawesi Selatan yaitu sejak adanya ManurungngE Ri Matajang pada awal abad XIV atau pada tahun 1330. ManurungngE Ri Matajang bergelar MATA SILOMPO’E sebagai Raja Bone Pertama memerintah pada Tahun 1330 – 1365 . Selanjutnya digantikan Turunannya secara turun temurun hingga berakhir Kepada ANDI PABBENTENG sebagai Raja Bone ke– 33 Diantara ke – 33 Orang Raja yang telah memerintah sebagai Raja Bone dengan gelar MANGKAU, terdapat 7 (tujuh) orang Wanita. Struktur Pemeri

Penjelasan Adat Istiadat Pengantin Suku Bugis Serta Bawaannya, Wala Suji

Gambar
  SEJARAH & SAINS, www.news-pengetahuan.blogspot.com  - Yaitu Lawa Suji Atau Wala Suji  dan Sompa Atu Pangolo  Lawa Suji dan Wala Suji  Lawa Suji Adalah Sebuah Anyaman Yang Terbuat Dari Bambu Yang Berbentuk Persegi Empat "Sulapa' Eppa" Di Mana Itu Melambangkan Ke-4 Unsur Bumi Yaitu : Air, Tanah, Udara, Dan Api. Dan Juga Melambangkan Dari Ke-4 Penjuru Angin Yang Masing-Masing Mempunyai Nilai, Nila-Nilai Tersebut adalah  1. Nilai Intelektualitas (Acca), 2. Nilai Keberanian (warani),  3. Jujur (lempu) dan 4. Kaya (sugi). Lawa Suji Sendiri Berasal Dari Bahasa Bugis Yaitu : Lawa = Penghalang/Pembatas/Pagar, dan Suji Putri, Jadi Lawa Suji Dapat Di Artikan Sebagai Penghalang atau Pembatas Putri. Lawa Suji Sendiri Biasanya dibuat menjadi Baruga, Lamming, dan  wala suji (Erang-Erang), yang di ikutkan dalam prosesi upacara pernikahan yang Di Isi Dengan 7 Macam Buah-buahan.  Yang Masing-Masing Mempunyai Makna Tersendiri. Berikut Isi Dan Pembahasan Wala Suji (Erang-Erang) : 1. Pa

SYAIKH AMMAR BUGIS, PENAKLUK KEMUSTAHILAN

Gambar
  Adalah Syaikh Ammar Bugis, pria lumpuh berdarah Makassar yang lahir di Amerika Serikat, 22 Oktober 1986.  Nama Bugis diambil dari nama kakek buyutnya yang berasal dari Sulawesi, Syeikh Abdul Muthalib Bugis. Beliau hijrah dari Sulawesi ke Mekkah dan mengajar Tafsir di Masjidil Haram.   Syaikh Ammar lumpuh total sejak usia 2 bulan, hanya mata dan mulutnya yang masih berfungsi, walau nada bicaranya agak tidak jelas. Itu semua tak mengurangi semangatnya untuk hidup dan berarti. Syeikh Ammar yang kelahiran Amerika Serikat sejak lahir sudah dalam keadaan cacat. Tidak ada anggota tubuh yang bisa digerakkan kecuali mulut dan mata.  Dokter Amerika sendiri ketika kelahiran beliau bahkan menyampaikan bahwa paling sang bayi (beliau) bisa hidup hingga usia 8 tahun saja. Namun atas Qudratullah jua lah, hingga tua seperti sekarang beliau masih hidup bahkan lebih unggul hidupnya dari kita yang tidak cacat secara fisik.   Cacat tidak menghalangi beliau untuk menuntut ilmu dan bersekolah hingga kuliah

Kisah Sejarah Singkat Andi Mappanyukki

Gambar
                 Penulis: Yuddin, S.Pd Dirilis Oleh: Muh Yunus Editor: Muh Oleh: Fb/Dien Seni SEJARAH DAN SAINS -  Setelah Perang Bone (Rumpa'na Bone) pada tahun 1905, selama 26 tahun Bone tidak punya Raja karena dikuasai oleh Belanda. Nanti pada tahun 1930, Ketua Dewan Hadat Tujuh yang pada waktu itu dijabat oleh La Maddusila menyampaikan kepada  Puangta Andi Mappanyukki  bahwa, atas nama rakyat Bone meminta kepada Andi Mappanyukki agar bersedia menjadi Mangkau ri Bone.  Andi Mappanyukki menerima tawaran itu dengan ketentuan, semua benda-benda pusaka Kerajaan Bone yang diambil oleh pemerintah Belanda pada saat La Pawawoi Karaeng Sigeri  ditangkap lalu diasingkan ke Bandung, harus dikembalikan ke Kerajaan Bone. Benda-benda Kerajaan tersebut sangat berharga dan dibutuhkan dalam pemerintahan Kerajaan, karena dianggap sumber Legitimasi pengukuhan jabatan seorang Raja.  Benda-benda Pusaka Kerajaan Bone tersebut, yaitu : 1. Keris, Tappi La Makkawa 2. Pedang, Kalewang La Teariduni 3. Sem