Postingan

Ini Kesaksian Pedang Zulfiqar, Lafatta Illa Ali Wa La Saifa Illa Dzulfiqar

Gambar
  Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu...   Sejarah mencatat bahwa senjata Pedang pertama muncul selama Zaman Perunggu. Pedang itu awalnya terbuat dari hasil penempaan tembaga dan ditemukan di situs Harappa di Pakistan. Pada Abad Pertengahan, pedang besi dan baja diproduksi secara massal dan digunakan dalam pertempuran. Tentara mulai dilatih dalam ilmu pedang dan siap untuk pertempuran. Itu adalah saat-saat sebelum artileri berkekuatan tinggi merajai pertempuran. Selama masa itu dalam sejarah, semua jenderal kerajaan, raja, dan kaisar memiliki pedang pribadi. Senjata-senjata ini dibuat oleh pembuat pedang terhebat saat itu. Banyak manuskrip sejarah mendokumentasikan peristiwa-peristiwa seputar pedang legendaris. Salah satunya adalah Pedang Dzulfiqar.     Lafatta Illa Ali Wa La Saifa Illa Dzulfiqar.   Pernah denger ungkapan Ini melalui beberapa website?.   Pedang Dzulfiqar, yang Dari segi bahasa, nama Zulfikar ditengarai berasal dari kata fiqār yang artinya “pembedaan atau pembagia

Dasyatnya Do'a, Desmond Doss Tentara Berperang Bersenjatakan Dengan Doa

Gambar
  SEJARAH SAINS DUNIA - Sebagai seorang prajurit perang, Doss terbilang unik dan aneh. Dia sama sekali tak pernah menembakkan pistol meski berada di tengah perang yang berkecamuk. Hal ini dia lakukan sebagai seorang Kristen yang taat dengan aturan agama yang melarang penggunaan senjata. Awalnya Doss mendaftarkan diri menjadi anggota Angkatan Darat AS karena timbul rasa kewajiban melayani. Meski begitu siapa yang sangka prajurit tanpa senjata ini justru menjadi pahlawan saat medan pertempuran Amerika melawan Jepang tengah bergelora penuh dengan cucuran darah. Seperti disampaikan oleh Terry Benedict yang mengenal Doss, mengatakan bahwa Doss adalah sosok yang rendah hati dan bersahaja, namun dia penuh cinta. Berkat jasanya di medan perang, Doss bahkan menerima penghargaan paling bernilai dari pemerintah yaitu Medal of Honor (Medali Kehormatan). Pengabdian Doss sebagai ahli medis bagi rekan-rekannya di medan perang begitu bernilai. Dalam pertempuran yang terjadi di Okinawa itu, Doss berhas

Ini Makna Kata "BONE" Menurut Bahasa Bugis

Gambar
                      Gambar Umum:  Arung Palakka   BONE, news-pengetahuan.blogspot.com - Bone dahulu disebut TANAH BONE. Berdasarkan LONTARA bahwa nama asli Bone adalah PASIR, dalam bahasa bugis dinamakan Bone adalah KESSI (pasir). Dari sinilah asal usul sehingga dinamakan BONE. Adapun bukit pasir yang dimaksud kawasan Bone sebenarnya adalah lokasi Bangunan Mesjid Raya sekarang ini letaknya persis di Jantung Kota Watampone Ibu Kota Kabupaten Bone tepatnya di Kelurahan Bukaka. Kabupaten Bone adalah Suatu Kerajaan besar di Sulawesi Selatan yaitu sejak adanya ManurungngE Ri Matajang pada awal abad XIV atau pada tahun 1330. ManurungngE Ri Matajang bergelar MATA SILOMPO’E sebagai Raja Bone Pertama memerintah pada Tahun 1330 – 1365 . Selanjutnya digantikan Turunannya secara turun temurun hingga berakhir Kepada ANDI PABBENTENG sebagai Raja Bone ke– 33 Diantara ke – 33 Orang Raja yang telah memerintah sebagai Raja Bone dengan gelar MANGKAU, terdapat 7 (tujuh) orang Wanita. Struktur Pemeri

Penjelasan Adat Istiadat Pengantin Suku Bugis Serta Bawaannya, Wala Suji

Gambar
  SEJARAH & SAINS, www.news-pengetahuan.blogspot.com  - Yaitu Lawa Suji Atau Wala Suji  dan Sompa Atu Pangolo  Lawa Suji dan Wala Suji  Lawa Suji Adalah Sebuah Anyaman Yang Terbuat Dari Bambu Yang Berbentuk Persegi Empat "Sulapa' Eppa" Di Mana Itu Melambangkan Ke-4 Unsur Bumi Yaitu : Air, Tanah, Udara, Dan Api. Dan Juga Melambangkan Dari Ke-4 Penjuru Angin Yang Masing-Masing Mempunyai Nilai, Nila-Nilai Tersebut adalah  1. Nilai Intelektualitas (Acca), 2. Nilai Keberanian (warani),  3. Jujur (lempu) dan 4. Kaya (sugi). Lawa Suji Sendiri Berasal Dari Bahasa Bugis Yaitu : Lawa = Penghalang/Pembatas/Pagar, dan Suji Putri, Jadi Lawa Suji Dapat Di Artikan Sebagai Penghalang atau Pembatas Putri. Lawa Suji Sendiri Biasanya dibuat menjadi Baruga, Lamming, dan  wala suji (Erang-Erang), yang di ikutkan dalam prosesi upacara pernikahan yang Di Isi Dengan 7 Macam Buah-buahan.  Yang Masing-Masing Mempunyai Makna Tersendiri. Berikut Isi Dan Pembahasan Wala Suji (Erang-Erang) : 1. Pa

SYAIKH AMMAR BUGIS, PENAKLUK KEMUSTAHILAN

Gambar
  Adalah Syaikh Ammar Bugis, pria lumpuh berdarah Makassar yang lahir di Amerika Serikat, 22 Oktober 1986.  Nama Bugis diambil dari nama kakek buyutnya yang berasal dari Sulawesi, Syeikh Abdul Muthalib Bugis. Beliau hijrah dari Sulawesi ke Mekkah dan mengajar Tafsir di Masjidil Haram.   Syaikh Ammar lumpuh total sejak usia 2 bulan, hanya mata dan mulutnya yang masih berfungsi, walau nada bicaranya agak tidak jelas. Itu semua tak mengurangi semangatnya untuk hidup dan berarti. Syeikh Ammar yang kelahiran Amerika Serikat sejak lahir sudah dalam keadaan cacat. Tidak ada anggota tubuh yang bisa digerakkan kecuali mulut dan mata.  Dokter Amerika sendiri ketika kelahiran beliau bahkan menyampaikan bahwa paling sang bayi (beliau) bisa hidup hingga usia 8 tahun saja. Namun atas Qudratullah jua lah, hingga tua seperti sekarang beliau masih hidup bahkan lebih unggul hidupnya dari kita yang tidak cacat secara fisik.   Cacat tidak menghalangi beliau untuk menuntut ilmu dan bersekolah hingga kuliah

Kisah Sejarah Singkat Andi Mappanyukki

Gambar
                 Penulis: Yuddin, S.Pd Dirilis Oleh: Muh Yunus Editor: Muh Oleh: Fb/Dien Seni SEJARAH DAN SAINS -  Setelah Perang Bone (Rumpa'na Bone) pada tahun 1905, selama 26 tahun Bone tidak punya Raja karena dikuasai oleh Belanda. Nanti pada tahun 1930, Ketua Dewan Hadat Tujuh yang pada waktu itu dijabat oleh La Maddusila menyampaikan kepada  Puangta Andi Mappanyukki  bahwa, atas nama rakyat Bone meminta kepada Andi Mappanyukki agar bersedia menjadi Mangkau ri Bone.  Andi Mappanyukki menerima tawaran itu dengan ketentuan, semua benda-benda pusaka Kerajaan Bone yang diambil oleh pemerintah Belanda pada saat La Pawawoi Karaeng Sigeri  ditangkap lalu diasingkan ke Bandung, harus dikembalikan ke Kerajaan Bone. Benda-benda Kerajaan tersebut sangat berharga dan dibutuhkan dalam pemerintahan Kerajaan, karena dianggap sumber Legitimasi pengukuhan jabatan seorang Raja.  Benda-benda Pusaka Kerajaan Bone tersebut, yaitu : 1. Keris, Tappi La Makkawa 2. Pedang, Kalewang La Teariduni 3. Sem

Tentang La Galigo Nahkoda, Perantau dan Pahlawan

Gambar
Cerita La Galigo dibuka dengan penciptaan dunia. Mulai dari dunia yang kosong dan turunnya Batara Guru ke dunia. Mereka turun di daerah Luwu di utara Teluk Bone. Batara Guru, sebagai raja digantikan anaknya La Tiuleng yang bergelar Batara Lattu'. La Tiuleng punya anak kembar yakni La Madukelleng alias Sawerigading dan We Tenriabeng. Keduanya dibesarkan terpisah. Kedua anak kembar itu baru bertemu lagi ketika dewasa. Sawerigading terpesona dan jatuh cinta pada We Tenriabeng, saudara kembarnya. Sawerigading mengajukan niatnya untuk menikahi We Tenriabeng. Hingga diceritakanlah kepada Sawerigading bahwa We Tenriabeng adalah saudara kembarnya. Cinta itu kandas. Kawin dengan saudara sedarah dipercaya bisa mendatangkan bencana. Setelah kejadian itu, Sawerigading kemudian merantau ke Negeri Cina. Ia pergi dengan menggunakan kapal. Dalam perjalanannya, Sawerigading menghadapi banyak pertempuran. Dia mengalahkan banyak penguasa, termasuk Penguasa Jawa Walio bernama Setia Bonga. Daerah-daera

Raja Bone Ke - 13, Sepenggal Silsilah Keturunan Arung Pasempe Mangkau Puangta La Maddaremmeng Matinroe Ri Bukaka

Gambar
Sampai kepada puangta Singkeru Rukka Petta Matinroe Ri Tengngana To Paccing Raja Bone ke 29. Melahirkan anak antara lain dua orang Raja Bone (Mangkau) yakni, La Pawawoi Karaeng Sigeri Raja Bone ke 31 dan Patimah Banri Raja Bone ke 30. Bersaudara dengan La Mappasissi Arung  Pasempe Ponggawa Bone, menikah dengan We Mudara Petta Mera Arung Pasempe. Beliau melahirkan salah satunya anak bernama Andi Mappasere, Arung Pasempe, Arung Bulo-bulo, Arung Awangpone, Arung Ta dan Anggota Dewan Hadat Tujuh Kerajaan Bone. Bersepupu satu kali dengan Andi Baso Pagilingi Abdul Hamid yang digelar Petta PonggawaE anak sulung dari La Pawawoi, yang menikah dengan I Cenra Datu Cinnong Ri Ulaweng (Daerah asal orang tua penulis).  Kemudian salah satu anaknya bernama La Pabbenteng Petta Lawa Raja Bone ke 33. Andi Mappasere  menikah dengan We Tenri Balobo Petta Dinging kemudian melahirkan tujuh orang anak, yakni bernama : Andi Baso Jaya, Andi Besse Ena, Andi Besse Ujung, Andi Besse Junaidah, Andi Baso Mappasissi

Tugu Merdeka Watampone, Riwayatku Dulu

Gambar
  Bone, 30 Maret 2021 Taman bunga atau Taman Merdeka Watampone yang ada berdiri kokoh Tugu tertulis MERDEKA, sehingga lapangan disampingnya bernama Lapangan Merdeka yang terletak di Jalan Merdeka kota Watampone. Disini tempat bermain saya dulu lari-lari semasa kanak-kanak pada tahun enam puluhan sampai tujuh puluhan. Sekarang taman tersebut berubah nama menjadi Taman Arung Palakka, sejak selesainya direnovasi pembangunannya menjadi sebuah Taman yang bernuansa modern pada tahun 2015 setelah diadakan Lomba Desain Taman tingkat Nasional 2014.  Dengan gemerlapan cahaya lampu berwarna warni bila malam hari, ada kolam dan air mancur yang begitu indahnya disoroti lampu berwarna-warni. Namun banyak lampu-lampunya sudah mati dan air mancurnya jarang lagi berpungsi. Mungkin karena sebagian orang Bone tidak punya rasa kesadaran dalam memelihara keindahan kotanya. Karena Taman ini ada bangunan patung Arung Palakka sehingga diberi nama Taman Arung Palakka. Pas eks tempat Tugu Merdeka yang telah dir

Mari Kita Simat, Ni Gaya Kepemimpinan Tujuh Presiden RI

Gambar
Baru saja negara ini dirgahayu kemerdekaannya. Tercatat 74 tahun sudah Republik Indonesia tercinta ini merdeka dari tangan penjajah. Tentu berkah dari para pejuang yang gigih merebut kemerdekaan Indonesia.Seusai perjuangan tersebut, perlahan republik ini menata kehidupan berbangsa dan bernegara bagi warganya. Selain itu juga berjuang berjuang kemerdekaan. Dalam upaya kemerdekaan tersebut, Republik Indonesia butuh sosok presiden untuk menahkodainya. Dalam perjalanan 74 tahun kemerdekaan, Republik Indonesia memiliki 7 presiden sebagai nahkodanya. Tentu ketujuh presiden tersebut tak sama dalam gaya kepemimpinannya. Untuk menilik seperti apa gaya kepemimpinan presiden kita, berikut ulasan singkatnya: 1. Presiden Soekarno Sosok presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno adalah bapak proklamator, seorang orator ulung yang bisa membangkitkan semangat nasionalisme rakyat Indonesia. Beliau memiliki gaya kepemimpinan yang sangat populis, memiliki emosional yang meledak-ledak. Namun tid

Ini 5 Kota di Eropa Barat Yang Bernapaskan Islam

Gambar
  1. Wina: Kekaisaran Ottoman gagal menduduki ibukota Austria pada tahun 1529 dan 1683. Aksi pengepungan militer tersebut rupanya menjadi proses kulturasi budaya dari kedua negara. Hal itu terlihat dari arsitektur kota dan beberapa lukisan dinding yang mengingatkan tentang pengepungan militer itu. Anda juga bisa menemukan Yunus-Emre-Fountain, yang terletak di Trkenschanzpark, yang merupakan hadiah dari Turki untuk Austria pada tahun 1991. 2. Algarve: Berasal dari kata Arab "al gharb" yang berarti " Sang Barat". Kota yang berada di wilayah paling selatan daratan Portugal ini pernah menjadi perbatasan barat dari kerajaan Moor. Arsitektur kota ini sangat dipengaruhi oleh masa pemerintahan kerajaan Moor, yang notabenenya adalah kerajaan Islam. 3. Sevilla: Kota ini pernah dijadikan pusat dari raja-raja kekhalifahan Umayyah dan merupakan salah satu kota terindah di jantung Spanyol. Sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO, kota ini memiliki arsitektur yang masih kental dengan n

Beranda: Artikel Sejarah Suku Bugis

Gambar
Di pusat Kedatuan Cina yang ada di Sengkang, Wajo, di bagian barat Danau Tempe, ditemukan berbagai penemuan arkeologis yang merujuk ke daratan besar di utara. Naskah kuno, I La Galigo berkali-kali menyebutkan tentang suatu tempat bernama Cina. Banyak orang ketika membaca naskah ini, termasuk penulis, mengira nama Cina ini terkait dengan Tiongkok di daratan Asia. Padahal itu keliru. Kedatuan Cina, untuk mudahnya, sebut saja sebagai wilayah kerajaan Bugis Kuno. Saat Kedatuan Cina ini jaya (eksis), istilah suku Bugis belum ada. Mengapa itu bisa terjadi? Karena, sumber-sumber sejarah yang selama ini menjadi rujukan, dikatakan Ian Caldwell, peneliti dari Belanda, dalam jurnal keluaran KITLV Nomor: 173 (2017), nyaris tak mencatatnya. Tetapi sebaliknya, sumber-sumber sastra banyak menyebutkannya. Paradigma Baru Ian Caldwell dengan rekannya Kathryn Wellen mencoba meneliti sejarah awal mula kerajaan-kerajaan di Pulau Sulawesi bagian selatan dalam perspektif yang lebih luas. Mereka memberi judul

Tokoh kita BJ. Habibie

Gambar
Pare-pare adalah kota teduh yang berjarak 155 km dari kota Ujung Pandang. Di salah satu rumah (sekarang Jalan Sultan Hasanuddin), pada 25 Juni 1936 lahir seorang anak lelaki yang kemudian diberi nama Bacharuddin Jusuf Habibie, putra dari Alwi Abdul Jalil Habibie dan R.A. Tuti Marini Puspowardojo. Baik Alwi Abdul Jalil Habibie maupun Tuti Marini Puspowardojo bukan kelahiran Sulawesi Selatan. Alwi lahir pada tanggal 17 Agustus 1908 di Gorontalo dan Tuti Marini lahir di Yogyakarta pada 10 November 1911.  Alwi Abdul Jalil Habibie merantau ke Jawa dan masuk sekolah Pertanian di Bogor. Adapun Tuti Marini Puspowardojo berpendidikan HBS (Hugere Burger School). Kendati demikian,  cikal bakal ayah BJ. Habibie bukanlah orang asing di Sulawesi Selatan. Dalam silsilah keluarga dinyatakan bahwa keluarga BJ. Habibie dari pihak ayah adalah keturunan Bugis Makassar yang berasal dari daerah Sulawesi Selatan. Sumber: BJ. Habibie. Kisah Hidup dan Kariernya. A. Makmur Makka. Mengenal Tokoh

Akhir Perang Bone, Gugurnya Petta Pongawae - Arung Pone La Pawawoi Di Tawan Belanda

Gambar
 Akhir Perang Bone, Gugurnya Petta Pongawa Menurut laporan Jurnalistik Sersan HC Zentgraaff dari zona perang Bone 1905 Pada 18 November 1905 di jalan setapak hutan sempit, yang sekarang diikuti, segera terlihat jejak yang menunjukkan bahwa mereka berada di jalan yang benar. Di sana - sini ditemukan bulu ayam yang dipetik, sedangkan jalan setapak telah dipotong sedikit. Jalan di hutan terus menanjak. Memasuki hutan, Letnan Eilers tiba-tiba menemukan dirinya sekitar 20 meter dari sekelompok orang.  Salah satu dari mereka, bersenjatakan senapan berulang, berdiri di bawah pohon, melepaskan empat tembakan ke arah yang mendekat. Penembak itu adalah Petta Poenggawae ... Para maréchaussées, yang dipimpin oleh letnan, telah lewat di bawah tembakan ini sampai, sekitar 5 langkah jauhnya, Marsose Ambon Hetharie mengakhiri perlawanan Petta Ponggawae yang putus asa, dan tembakan itu menembus jantungnya. Kemudian ketika Punggawa jatuh, sisanya mencoba melarikan diri, tapi marsose yang mengejar meleta